
Website Resmi
Desa Sarirejo
Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan - Jawa Tengah
Admin Sarirejo | 27 Agustus 2025 | 28 Kali dibuka

Artikel
Admin Sarirejo
27 Agustus 2025
28 Kali dibuka
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dibawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, akan tetapi kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun (Wardah, 2022). Stunting pada masa awal kehidupan — terutama pada 1000 hari pertama sejak konsepsi hingga usia dua tahun — dapat menyebabkan konsekuensi fungsional yang merugikan bagi anak. Beberapa konsekuensi tersebut meliputi gangguan kognitif dan prestasi pendidikan yang buruk, upah dewasa yang rendah, kehilangan produktivitas, dan ketika disertai dengan penambahan berat badan berlebihan pada masa kanak-kanak, risiko meningkat terhadap penyakit kronis terkait gizi pada masa dewasa (World Health Organization, 2015). Stunting juga memiliki dampak yang buruk untuk tumbuh kembang anak seperti:
- Terganggunya perkembangan otak dan kecerdasan yang mempengaruhi IQ pada anak, karena kurang asupan nutrisi dan akhirnya produksi sel sel otak juga tidak bisa maksimal
- Anak stunting memiliki kondisi mental yang lemah pada usia kanak-kanak
- Menurunnya sistem kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, karena tidak berkembang dengan baik akibat kurangnya asupan gizi penting seperti protein, vitamin, dan mineral.
- Mempengaruhi Sistem Saraf Pusat (SSP) menyebabkan jumlah sel dalam otak berkurang dan terjadi ketidakmatangan serta ketidaksempurnaan biokimia dalam otak.
- Perkembangan kognitif dan fisik tidak optimal, sehingga tinggi badan anak tidak sesuai usia.
(Anwar et al, 2022)
Masalah stunting di Desa Sarirejo masih menjadi masalah utama yang harus segera dituntaskan, hal ini dikarenakan angka stunting di Desa Sarirejo sendiri masih tergolong tinggi di beberapa dusunnya, dengan rincian yang dapat dilihat pada Peta Kasus Persebaran Stunting, dapat dilihat bahwa data stunting yang ada di Dusun Galsari sebanyak 6 anak dan di dusun tengger terdapat 4 anak. Dapat dilihat juga pada Peta tersebut untuk daerah tempat tinggal anak yang stunting diberi tanda merah, dengan adanya peta ini juga dapat memudahkan untuk pemantauan.
Upaya demi upaya telah dilakukan oleh Desa Sarirejo untuk terus menekan angka stunting yang ada dengan secara rutin memberikan PMT atau (Pemberian Makanan Tambahan) yang sudah secara merata diberikan kepada sekuruh anak yang teridentifikasi stunting. Selain itu anak-anak tersebut selalu dipantau terkait tumbuh kembangnya dengan selalu di cek berkala saat posyandu serta pengukuran tersendiri yang dilakukan oleh bidan desa. Hal ini sudah berjalan dengan sangat baik dikarenakan tingkat kesadaran orang tua dari masing-masih anak tersebut dengan secara ritin datang ke posyandu. Ada banyak sekali upaya pencegahan stunting lainnya yang bisa terus diusahakan bersama untuk menuju Sarirejo bebas stunting seperti:
- Pemberian pola asuh yang tepat
- Memberikan MPASI yang optimal
- Mengobati penyakit yang dialami anak
- Perbaikan kebersihan lingkungan
- Menerapkan hidup bersih keluarga
Stunting juga dapat dicegah dengan melakukan ABCDE:
A: Aktif minum Tablet Tambah Darah (TTD)
Konsumsi TTD bagi remaja putri 1 tablet seminggu sekali. Dan konsumsi TTD bagi ibu hamil 1 tablet setiap hari (minimal 90 tablet selama kehamilan).
B: Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali
Periksa kehamilan minimal 6 (enam) kali, 2 (dua) kali oleh dokter menggunakan USG.
C: Cukupi konsumsi protein hewani
Konsumsi protein hewani setiap hari bagi bayi usia di atas 6 bulan.
D: Datang ke Posyandu setiap bulan
Datang dan lakukan pemantauan pertumbuhan (timbang dan ukur) dan perkembangan, serta imunisasi balita ke Posyandu setiap bulan.
E: Eksklusif ASI 6 bulan
ASI eksklusif (hanya konsumsi ASI saja) selama 6 bulan pertama, dilanjutkan hingga usia 2 tahun dengan melengkapi Makanan Pendamping ASI (MP ASI) tepat setelah berusia 6 bulan.Mungkin masih ada banyak pertanyaan mengenai apa sebenarnya penyebab dari Stunting. Ada beragam sekali faktor yang menyebabkan anak bisa tersena stunting sepertii:
Stunting bukan hanya masalah kekurangan makanan, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kualitas gizi yang diperoleh oleh ibu dan anak, kesehatan balita, ketersediaan makanan, lingkungan tempat tinggal, serta kondisi sosial dan ekonomi seperti kemiskinan, semua itu memiliki peran yng signifikan (UNICEF, 2013; WHO, 2013).
Gambar siklus penyebab stunting
Kekurangan gizi yang berlangsung lama biasanya dimulai sejak kehamilan hingga anak mencapai usia dua tahun, yang dikenal sebagai masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Asupan vitamin yang rendah, kekurangan mineral, kurangnya variasi dalam makanan, dan sedikitnya sumber protein hewani adalah penyebab utama. Selain itu, cara pengasuhan dan kebiasaan memberi makanan yang todak sesuai juga memberikan dampak yang besar. Ibu yang mengalami kekurangan gizi dari remaja sampai masa hamil dan menyusui memiliki risiko lebih tinggi melahirkan anak dengan pertumbuhan fisik dan kemampuan otak yang terhambat.
Tidak hanya itu, stunting juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kehamilan di usia muda, infeksi pada ibu, masalah kesehatan mental, jarak kelahiran yang terlalu deket, serta tekanan darah tinggi saat hamil. Faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi, seperti akses terhadap sanitas yang buruk, keterbatasan air bersih, dan rendahnya kualitas layanan kesehatan semakin meningkatkan risiko terjadinya stunting.
Melalui kerja sama lintas sektoral antara Kepala desa, kader posyandu,idan desa serta tidak lupa seluruh warga desa Sarirejo, angka stunting ini dapat terus ditekan sehingga tidak ada lagi anak yang berstatus stunting di Desa Sarirejo dan anak anak tersebut dapat menjadi generasi penerus bangsa yang tumbuh sehat dan produktif nantinya.
References:
Anwar, S., Winarti, E., & Sunardi, S. (2022). Systematic review faktor risiko, penyebab dan dampak stunting pada anak. Jurnal Ilmu Kesehatan, 11(1), 88-94.
Kemenkes. (2016). Stunting. Kemkes.go.id. https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/defisiensi-nutrisi/stunting
Wardah. (2022). Keluarga Bebas Stunting. In InfoDATIN: Pusat Data Teknologi Informasi Kementerian Kesehatan RI (pp. 1–12).
World Health Organization. (2015). Stunting in a Nutshell. WHO. https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell
Kirim Komentar
Komentar Facebook
Statistik Desa

Populasi
1934

Populasi
1913

Populasi
0

Populasi
3847
1934
LAKI-LAKI
1913
PEREMPUAN
0
BELUM MENGISI
3847
TOTAL
Aparatur Desa

Kepala Desa
AGUS ALIM, A.Md

Sekretaris Desa
SUHADI

Kaur Perencanaan
SURATMIN

Kasi Pemerintahan
SUWITO

Kaur Keuangan
SUNDARU

Kasi Pelayanan
WARSONO

Kasi Kesejahteraan Rakyat
AHMAD IHSANUDIN

Kadus Galsari
AHMAD NURUL HUDA

Kadus Tambak
TRISNO

Kadus Karangjati
SRI PADMI

Kadus Tengger
SUNARTO

Kadus Setren
SLAMET



Desa Sarirejo
Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah
Hubungi Perangkat Desa untuk mendapatkan PIN
Masuk
Arsip Artikel

28 Agustus 2025
...

27 Agustus 2025
Peta Kasus Persebaran Stunting di Desa Sarirejo...
27 Agustus 2025
MALAM RESEPSI HUT KEMERDEKAAN RI KE 80...
.jpg)
26 Agustus 2025
Gizi Ibu Hamil: Hamil Bukan Berarti Makan Dua Kali, Tapi Gizi...

25 Agustus 2025
Mengenal Stunting: Ciri-Ciri dan Upaya Pencegahan untuk Generasi...
Agenda

Belum ada agenda terdata
Sinergi Program
Komentar
Statistik Pengunjung
Hari ini | : | 21 |
Kemarin | : | 98 |
Total | : | 21.349 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 216.73.216.168 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Komentar yang terbit pada artikel "Peta Kasus Persebaran Stunting di Desa Sarirejo"